Hiraeth

O1. Dilema

Lingkup sekolah yang kala itu sudah sepi, hanya beberapa orang yang tersisa dengan kegiatannya masing-masing. Suasana yang tenang namun, tidak untuk seorang gadis yang kala itu sedang dilanda oleh perasaan yang ricuh.

Dilema, kebingungan, amarah, perasaan risih, itu yang ia rasakan saat itu. Ia bertengkar dengan seseorang yang sedang ia sukai. Rasanya ia ingin sekali mengakhiri suatu hubungan yang bahkan belum pernah mereka mulai. Masalah sepele yang muncul diantara mereka, membuat mereka beradu debat akan masalah tersebut. Masalah 'kecil' itu yang membuat gadis ini berpikir kedepannya, ia berpikir “bagaimana jika dirinya tidak bisa sebebas sebelumnya?” hingga akhirnya keluarlah suatu kalimat tak mengenakan yang membuat suasana menjadi semakin mengeruh.

Sang lelaki meminta gadis itu untuk pikirkan ulang hal tersebut, ia yakin sekali bahwa gadis ini hanya sedang dilanda kebingungan. Sang gadis yang saat itu merasakan dilema pun menjadi ragu akan keputusannya, “ini keputusan aku, bener gak?” pikirnya.

Hingga akhirnya mereka bertemu, dan lelaki itu meminta kejelasan, alasan kenapa gadis itu ingin menyudahi hubungan yang bahkan belum pernah terjalin. Mereka berdua diselimuti oleh rasa gundah, dan gelisah. Namun pada akhirnya, hati gadis ini kembali luluh seperti sebelumnya.

Lingkup sekolah yang kala itu sudah sepi, hanya beberapa orang yang tersisa dengan kegiatannya masing-masing. Suasana yang tenang namun, tidak untuk seorang gadis yang kala itu sedang dilanda oleh perasaan yang ricuh.

Dilema, kebingungan, amarah, perasaan risih, itu yang ia rasakan saat itu. Ia bertengkar dengan seseorang yang sedang ia sukai. Rasanya ia ingin sekali mengakhiri suatu hubungan yang bahkan belum pernah mereka mulai. Masalah sepele yang muncul diantara mereka, membuat mereka beradu debat akan masalah tersebut. Masalah 'kecil' itu yang membuat gadis ini berpikir kedepannya, ia berpikir “bagaimana jika dirinya tidak bisa sebebas sebelumnya?” hingga akhirnya keluarlah suatu kalimat tak mengenakan yang membuat suasana menjadi semakin mengeruh.

Sang lelaki meminta gadis itu untuk pikirkan ulang hal tersebut, ia yakin sekali bahwa gadis ini hanya sedang dilanda kebingungan. Sang gadis yang saat itu merasakan dilema pun menjadi ragu akan keputusannya, “ini keputusan aku, bener gak?” pikirnya.

Hingga akhirnya mereka bertemu, dan lelaki itu meminta kejelasan, alasan kenapa gadis itu ingin menyudahi hubungan yang bahkan belum pernah terjalin. Mereka berdua diselimuti oleh rasa gundah, dan gelisah. Namun pada akhirnya, hati gadis ini kembali luluh seperti sebelumnya.

Gadis yang sedang dilema

Lingkup sekolah yang kala itu sudah sepi, hanya beberapa orang yang tersisa dengan kegiatannya masing-masing. Suasana yang tenang namun, tidak untuk seorang gadis yang kala itu sedang dilanda oleh perasaan yang ricuh.

Dilema, kebingungan, amarah, perasaan risih, itu yang ia rasakan saat itu. Ia bertengkar dengan seseorang yang sedang ia sukai. Rasanya ia ingin sekali mengakhiri suatu hubungan yang bahkan belum pernah mereka mulai. Masalah sepele yang muncul diantara mereka, membuat mereka beradu debat akan masalah tersebut. Masalah 'kecil' itu yang membuat gadis ini berpikir kedepannya, ia berpikir “bagaimana jika dirinya tidak bisa sebebas sebelumnya?” hingga akhirnya keluarlah suatu kalimat tak mengenakan yang membuat suasana menjadi semakin mengeruh.

Sang lelaki meminta gadis itu untuk pikirkan ulang hal tersebut, ia yakin sekali bahwa gadis ini hanya sedang dilanda kebingungan. Sang gadis yang saat itu merasakan dilema pun menjadi ragu akan keputusannya, “ini keputusan aku, bener gak?” pikirnya.

Hingga akhirnya mereka bertemu, dan lelaki itu meminta kejelasan, alasan kenapa gadis itu ingin menyudahi hubungan yang bahkan belum pernah terjalin. Mereka berdua diselimuti oleh rasa gundah, dan gelisah. Namun pada akhirnya, hati gadis ini kembali luluh seperti sebelumnya.